Rindu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua. Beberapa menit lalu keduanya saling bersahutan mendesahkan nama masing-masing. Berkali-kali si tuan muda messum menumpahkan benih dalam rahimnya tanpa penghalang apapun. Rindu tahu perbuatan mereka bisa saja menghadirkan nyawa seorang malaikat kecil. Namun seolah tak peduli mereka melakukan penyatuan demi penyatuan untuk memenuhi kebutuhan biologis yang tidak tersalurkan. Melirik Langit yang terlihat terpejam, Rindu tersenyum. Dalam keseharian mereka selalu berdebat dan dibatasi dengan status ART dan majikan, namun di saat seperti ini dia merasakan sang tuan muda memujanya bak ratu. Terekam jelas dalam memori Rindu bagaimana pria itu menikmati detik demi detik penyatuan mereka. Memori yang akan terus melekat sekali pun dia ti