Eron terbangun, semalaman ia tidak tidur karena khawatir dengan Abah. Bayangkan saja Abah menyuruhnya untuk hati-hati ketika keluar dari kosan dan tidak masuk kuliah terlebih dahulu sampai keadaan membaik. Bagaimana Eron bisa tidur jika keadaan sepertinya mengancam mereka semua. Ia juga tidak sadar jika sudah memejamkan mata setelah shalat Ashar. Baju koko dan sarung saja masih terpasang dan belum diganti sama sekali. Eron melihat seisi ruangan, kenapa sangat sepi sekali. Ia bangkit dari sofa dan mendekat ke ranjang Kelvin. Matanya tidak menemukan keberadaan Kelvin, terakhir kali sebelum ia menyapa alam mimpi Kelvin sedang menonton televisi sambil memakan potongan Apel. Lantas sekarang dia dimana? Panik? Jelas saja. Eron membuka pintu kamar mandi. Ia berharap Kelvin ada di dalamnya, teta