Permintaan Maaf Alma

1062 Kata

Alma bergegas menuju ke kamarnya dengan gelisah. Sepanjang perjalanan tadi dia berharap Daniel tidak curiga dengan gelagatnya. Dia mondar-mandir tak jelas. Manisan dan asinan yang ia beli diletakkan begitu saja. Sebenarnya Alma tidak ingin, namun demi membuat Daniel percaya jika dirinya hamil. Dia mulai berpikir keras. Bagaimanapun dia nantinya akan butuh bayi. Dan hanya satu jalan yang bisa mungkin terjadi. Dia tetap butuh Ayana sebagai batu loncatan. "Sayang," sapa Daniel tiba-tiba masuk ke dalam kamar. "Eh ya, Sayang?" jawab Alma tergagap. "Loh, belum kamu makan asinannya? Katanya tadi lagi ngidam?" ucap Daniel saat tahu makanannya masih utuh tak tersentuh. "Oh iya, aku masih malas makan, nanti aja deh," balas Alma asal. Pikirannya terpecah belah. Dia sebenarnya heran mengapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN