Pertengkaran Hebat

1390 Kata

Kediaman Aditama "Kenapa kau bisa pulang terlebih dahulu saat para tamu undangan belum sepenuhnya bubar?" tanya Lim dengan penuh amarah. Mendapati Yura justru sudah pulang terlebih dahulu tanpa berpamitan dan sekarang dia sedang membaca buku di ruang keluarga dengan santainya. "Maafkan saya, Ayah. Tiba-tiba saja kepalaku mendadak pusing. Ayah tahu sendiri kan Yura memiliki darah rendah yang kaya dokter tidak boleh terlalu capek," jawabnya beralasan. Parcha mencoba menenangkan suaminya. Dia tahu Lim begitu kesal pada anak-anaknya jikan tidak jika tidak memperhatikan perasaan sang anak. "Sayang, sudahlah. Kau jangan marah-marah," bisiknya pelan. "Seharusnya kalian mendukung penuh pernikahan Brian bukannya malah sibuk sendiri-sendiri!" tegas Lim masih terus menguliti Yura. Wanit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN