Rea duduk termenung di sofa kulit hitam yg ada di tengah ruang tidur milik Darius. Ini adalah kamar tidur utama. Begitu luas dan sangat mewah. Semua sisi menunjukkan kepribadian seorang Darius Farick. Berkelas dan penuh kekuasaan. Ia merasa begitu kecil dan hanyalah sebagai sisi yg tak terlihat.
Ranjangnya menghadap dinding kaca yg mengarah ke balkon yg menghadap pemandangan malam kota yg begitu indah dan berkilau. Bagaimana mungkin Darius meninggalkan apartemen mewahnya ini dan memilih menghabiskan malamnya di apartemennya yg sempit dan murah?
Hatinya berdesir hangat ketika mengingat kalimat Darius yg mengatakan bahwa dirinya adalah hal paling penting dari sekian banyak hal yg di milikinya. Pria itu benar benar mencintainya atau hanya terobsesi pada dirinya?
"Nyonya, makan malam sudah
