Satu-satunya Tambatan Hati

1676 Kata

Artha kaget saat merasakan sepasang tangan memeluk tumbuhnya dari belakang, membuat dia menegang beberapa menit selanjutnya. Namun segera dibuat tenang setelah melihat tangan siapa yang memeluknya. Artha tengah mengendong Dara yang baru saja tertidur, membuat dia tak bisa berkutik dalam pelukan Gladis. Ya... perempuan itu datang lebih cepat dari perkiraan Artha. “Maafin gue ya, Tha. Gue udah ninggalin lo dulu." “Udah lewat juga kan? Gak papa kok!” Gladis melonggarkan pelukannya, memberi sedikit celah untuk Artha bergerak. “Jadi lo gak mau maafin gue?” “Siapa bilang, Buna?? Mau kok!” Gladis tersenyum, kembali mendekap Artha dari belakang. Menikmati setiap jengkal wangi tubuh Artha yang menenangkan. “Jadi lo milih gue, Dis?” “Yaa!” “Kenapa?” “Karena gue juga cinta sama lo, Tha

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN