bc

Worst Soulmate

book_age18+
43
IKUTI
1K
BACA
billionaire
spy/agent
mate
drama
twisted
bxg
gorgeous
like
intro-logo
Uraian

Bagaimana jika seorang wanita muda yang anggun bertemu secara tidak sengaja dengan seorang pria yang penuh dengan kekejaman dan penindasan? Bahkan wanita itu dikurung oleh pria tersebut di mansion megah miliknya karena kesalahan yang dilakukan oleh bawahannya. Wanita muda itu bernama Lunary Areetha Dianzora, ia merupakan seorang wanita cerdas yang sedikit naif. Hal itu tentu berbeda dengan pria yang bernama Aidran Deanov Mailler, sosok pria tangguh yang tidak kenal takut, tetapi ia memiliki sisi lembut yang tidak disadari oleh banyak orang.

Pertemuan diantara keduanya melibatkan banyak sekali konflik besar yang menyita banyak waktu diantara keduanya. Meskipun mereka tinggal satu atap, tapi banyak sekali rahasia besar yang saling disembunyikan oleh keduanya, bahkan dengan waktu yang terus bergulir mereka masih tidak mendapatkan titik terang dan justru saling menyakiti satu sama lain.

Akankah hubungan keduanya berakhir baik? Apakah rahasia yang saling disembunyikan akan terungkap? Bagaimana kisah yang akan terbentuk karena perkenalan paksa seorang mafia dan pegawai wanita? Akankah semuanya berjalan sesuai kehendak mereka?

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
“Luna, bagaimana harimu?” Suara itu muncul dari sebuah perangkat lunak yang berbentuk robot kelinci kecil seukuran 30 cm x 20 cm yang berada di atas sebauh meja kecil, tepat di dekat sebuah jendela kaca besar di ruangan itu.   “Kau selalu saja menanyakan hal seperti itu di pagi hari begini, tentu saja aku tidak mengetahuinya Oboy. Asal kau tau, aku baru saja ingin memulai hariku,” keluh Luna pada robot berbentuk kelinci tersebut, bagaimana mungkin sistem yang dipasang di sana tidak realistis? Luna cukup kecewa dengan kinerja dari robot tersebut.   “Bantu aku hidupkan televisi Oboy,” pinta Luna. “Baik, Luna.” Tidak lama sebuah televisi besar yang menyatu dengan dinding di apartemen Luna pun hidup, “Televisi sudah dinyalakan, Luna!” ucap Oboy memberi laporan balik ke Luna.   “Terima kasih, Oboy!” ucap Luna. Meskipun Oboy memiliki beberapa sistem yang tidak sesuai, tetap saja ia dapat membantu keseharian Luna melaksanakan berbagai kegiatan di apartemennya.   Luna sekarang sedang menyiapkan peralatannya untuk berangkat kerja, ia memakan roti bakar seraya berjalan kesana-kesini mencari berbagai perlengkapan. Ya, Luna sebenarnya sekarang sedang terburu-buru, ia terlalu teledor tadi malam ketiduran lebih cepat tanpa mempersiapkan hal yang perlu ia bawa hari ini.   “Seorang mantan anggota organisasi ‘Black Seals’ tertangkap karena mengoleksi barang ilegal di rumahnya. Ia memberikan petunjuk kepada pihak kepolisian bagaimana sistem dan cara organisasi ‘Black Seals’ bekerja, tetapi ia menolak untuk menyebutkan nama dari ketua organisasi gelap tersebut..”   “Black Seals? Nama yang tidak asing, sepertinya aku pernah mendengarnya.” Luna memalingkan wajahnya melihat ke arah Televisi yang berada di dekat suduh ruang utamanya. “Black Seals.. Black Seals.. Dimana ya aku pernah mendengar namanya.” Luna berulang kali memutar nama organisasi itu di kepalanya dan mencoba untuk mengingat berbagi hal, tetapi hasilnya nihil. Luna tidak dapat mengingat apapun.   “Luna, 15 menit lagi jam kau masuk kerja.” Ucapan dari Oboy membuat Luna tersadar kembali ke dunia nyata dan ia kaget bukan main.   “Sial! Sepertinya aku akan terlambat.” Luna dengan cepat memasukkan laptopnya ke dalam tas dan beberapa berkas yang sudah ia kumpulkan, lalu berlari ke arah pintu.   “OBOY!!! Matikan semuanya dan jaga rumah saat aku pergi!!” teriak Luna dari ujung pintu.   “Baik Luna.”   ***   “Bagaimana bisa kau dapat menemukanku?”   “Kau terlalu bodoh Luna, aku dapat dengan mudah menemukan jejakmu.”   “Berhenti mengikutiku Drian, apa kau tidak puas setelah memepemalukanku setahun yang lalu?” Luna mendecak, ia bersandar pada dinding yang ada pada tangga darurat kantornya, tidak lupa menatap benci orang yang ada di hadapannya.   “Kau terlalu berlebihan,” kata Drian dengan mengepulkan asap rokoknya yang sangat pekat dari mulutnya tersebut.   “Uhuk.. Kau menjijikan, disini tidak boleh merokok Drian, dasar b******n kau! Selalu merusak suasana hatiku saja.” Luna dengan cepat menendang kaki kering Drian ketika pria tinggi tersebut sedang tidak fokus.   “Arrghhh.. Kenapa kau melakukan itu?” Drian mengerang berat, suara beratnya sangat menyakitkan telinga Luna.   ‘Karena aku membencimu, sebaiknya kau pergi dari sini cepatnya. Jangan lagi membuatku terlibat masalah yang mengerikan denganmu,” ketus Luna.   “Aku baru saja berecana ingin membuat kekacauan,” balas Drian. “Aku cukup kecewa,” sambungnya dengan nada pelan.   “Mati saja kau, aku muak melihatmu. Aku pergi dulu.” Luna melangkahkan kakinya lebar menjauhi Drian yang sedang fokus dengan ponselnya.   “Luna! Sebentar,” ujar Drian tiba-tiba yang membuat kepala Luna menoleh spontan, “Ada apa? Jika hal yang ingin kau bicarakan tidak penting, seriusan aku akan membunuhmu di depan pacarmu.”   “Apa? Kau terlhat seperti iblis sekarang, ayolah jangan marah kepadaku. Aku minta maaf atas kejadian setahun yang lalu,”   “Tidak, aku tidak mau. Apa hanya hal ini yang ingin kau katakan kepadaku?” Luna mulai mengubah rautnya kembali ketika menatap wajah Drian yang membuat Drian bergidik ngeri melihatnya, entah apa yang membuat Luna membenci Drian, sepertinya karena Drian pantas untuk dibenci.   “Aku hanya ingin memastikan..” Drian kembali mengecek ponselnya seakan ia memastikan apa yang ia ketahui ini merupakan hal yang benar. Seperti dugaannya, ini nyata. “Apa kau seriusan mengambil misi Grade S?” tanya Drian yang membuat Luna membelalakkan matanya, ia sedikit terkejut dengan perkataan Drian, bagaimana bisa Drian mengetahuinya? Sedangkan misi yang diambil Luna sangat rahasia.   “Tutup mulutmu. Apa kau lupa aku sudah berhenti dari pekerjaanku yang lama? Aku lelah menghadapi klien yang tidak tau diri,”   “Terus, bagaimana bisa namamu ada di laporan ini?” tanya Drian bingung.   “Iya aku mengambilnya, tetapi aku berpikir ulang untuk itu. Akhirnya aku memilih berhenti dari pekerjaan itu,” jawab Luna.   “Apa kau sudah puas sekarang?” tanya Luna kembali dengan meninggikan nadanya.   Drian terdiam, ia tidak berani membuka suaranya. Luna tidak lama segera meninggalkan ruang tangga darurat tersebut, meninggalkan Drian sendirian yang dibuat bingung dengan sikap Luna. “Aku yakin kau bukan Luna yang kukenal,” gumamnya kecil. Pria dengan setelan formal tersebut akhirnya memilih berhenti untuk mengikuti Luna.   ***   “Luna!”   “Plak!” sebuah tamparan keras langsung terdengar dan mendarat di pipi seorang wanita kecil.   “K-kau kenapa?” tanya Wanita yang ditampar oleh Luna dengan sangat keras, bahkan para pegawai yang berada di kantor tersebut melihat kejadian itu dengan pandangan beragam. Luna pun tidak kuasa menyembunyikan wajah kagetnya karena telah menampar teman kerjanya,   “Ah, maafkan aku! ini tidak disengaja,” ujar Luna dan menunduk meminta maaf kepada temannya juga kepada orang di sekitarnya. Luna berpikir bahwa orang di belakang yang mengikutinya itu adalah Drian, tetapi ia salah. Ternyata itu adalah Rina, teman kerjanya sendiri.   “Sini kau!” Luna menarik teman perempuannya tersebut ke kamar mandi yang ada di dekat tempat mereka berada.   “Mau apa?” tanya Luna langsung ke inti.   “Hah? Kau membicarakan apa? Dan kenapa kau membawaku ke toilet angker ini?”   “Aku tau kau tadi ingin membicarakan sesuatu denganku Rina,” ucap Luna. Sekarang temannya tersebut tidak bisa mengelak, ia juga sedikit heran. Bagaimana bisa Luna mengetahui pikiran seseorang? Itu cukup menakutkan untuk berteman dengannya.   “Tadi.. aku mendengarmu bebicara dengan seseorang di tangga.”   Luna melotot kaget, ia menarik kedua bahu Rina dan menghimpitnya pada dinding yang ada di ruangan itu, “Coba kau sebut, apa saja yang kau dengar?”   “Kau mengambil misi Grade S, apa maksudnya itu?” tanya Rina polos. Luna yang mendengarnya menghelakan napasnya lega.   “Kenapa kau telihat lega? Apa jangan-jangan kau sebenarnya orang jahat ya?” Luna menghempas kasar bahu Rina yang dicengkeramnya tadi, “Apa menurutmu aku terlihat seperti itu?” tanya Luna dengan nada tinggi.   Rina terdiam, ia terdiam tidak tau ingin menjawab apa, baru kali ini ia melihat Luna berbicara seperti ini.   “Haahahahahaha.” Luna tertawa puas melihat reaksi Rina yang begitu ketakutan, “Apa kau sunggu berpikir aku seorang yang jahat? Lihatlah reaksimu, itu membuat perutku sangat geli.”   “Dan benar, aku mengambil misi Grade S seperti yang dibilang sosok pria yang kau dengar tadi. Asalkan kau tau, itu misi dari agensi hiburan yang kutempati sebelum kerja disini. Aku sempat ditawari membintangi drama dengan penokohan yang berat, makanya agensi memberi Grade S,” jelas Luna kepada Rina.   “Lalu, kenapa kau selalu diikuti olehnya? Dan bahkan dipermalukan?”   “Tunggu, kau mendengar semuanya?” tanya Luna tidak percaya.   “Sekitar 98% aku mendengar percakapan kalian, tidak semuanya.”   “Itu sama saja Rinaaaa!” teriak Luna frustasi menghadapi sosok Wanita di hadapannya, bagaimana bisa seorang wanita dewasa sepolos ini?   “Ya.. Cepat saja kau jelaskan kepadaku.”   “Dia menyukaiku, tetapi caranya sangat tidak masuk akal. Ia bahkan mencoba mempermalukanku di depan banyak orang hanya demi menarik perhatianku untuk meliriknya.” Luna terssenyum tipis mengingat Drian waktu itu.   “Oh.. kisah cinta yang aneh,” ucap Rina menatap miris Luna.   “Sudah kan? Aku pergi dulu, jangan lupa kau kirim rekapan presensi, batas terakhir nanti malam. Okay?” Kemudian Luna segera pergi dengan berjalan cepat ke arah luar meninggalkan Rina yang hanya mengangguk mengiyakan perkataannya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
204.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
145.9K
bc

TERNODA

read
190.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook