Zulfa Zahra El-Faza Aku tidak yakin ada yang lebih sakit lagi dari ini. Jantung serasa dihantam batu dengan kedua paru-paru dan seluruh organ pernapasan yang dibakar. Dalam sedetik terjadi berkali-kali, dan aku tidak mati. Sakit, sakit sekali. Apakah seperti ini rasanya dicurangi oleh orang yang kita cintai? Di menit ini, rasanya aku sudah dibunuh berkali-kali dengan belati. Gus Fatih. Robek sudah, Gus, selendang harapku padamu yang sebelumnya sudah setipis kulit ari. Apakah belum cukup sakitku selama ini? Sampai kau tiada henti melukai perempuanmu yang lemah ini? Jika hanya satu tanyaku yang boleh kuajukan padamu, maka katakan! Apa sebenarnya diriku ini dalam hidupmu? Lainnya, apakah aku memang hanya pajangan hidup di rumahmu? Piaraanmu? Mainanmu? Atau, seseorang yang memang sengaja