Bab 22

1345 Kata
Boston, Massachusetts November, 2006 Judd Keller menerima telepon dari Bruce Lee yang merupakan salah seorang agen Davisson beberapa menit yang lalu. Bruce menjadi seseorang yang ditugaskan Hugh untuk menyelidiki kasus kematian peti mayat itu. Dan sore ini mereka mendapatkan beberapa informasi yang sangat berguna dari Bruce. Korban di dalam peti mayat itu ditemukan dalam kondisi yang bersih. Bruce mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban dan kedua korban yang sejauh ini telah ditemukan memiliki ciri identik yang sama seperti yang telah mereka tahu: cantik, berambut pirang, muda, atraktif, dan memiliki bola mata berwarna biru terang. Korban tersebut diperkirakan mati karena kehabisan nafas. Tidak ada bekas tanda cekikan, jadi Judd menyimpulkan kalau korban mati karena menghirup udara beracun atau mungkin dibekap. Modus operandinya sama persis, si pelaku mendandani kedua korban dengan make-up tebal, memakaikannya baju pengantin berwarna putih, sebuah cincin di jari manis korban juga buket bunga lili dan anyelir serta sebuah pesan." "Apa isi pesannya?" tanya Judd pada Bruce. "'BERISTIRAHAT DALAM TENANG J.D. HOLLY'. Dalam lingkaran cincin itu juga tertulis 1994 J & R." Judd mencatat isi pesan itu pada tumpukan kertas berisi laporan tentang daftar orang hilang yang sedang dipelajarinya. "Ada yang lain?" "Ya. Kedua korban sama-sama telah diperkirakan menghilang selama satu bulan sebelum jasadnya dikirim ke rumah seorang pendeta bernama Jake Olin dan Paul Scholes." "Jake Olin dan Paul Scholes," ulang Judd. "Ya." "Ada lagi?" "Itu saja." Segera setelah sambungan telepon itu terputus, Judd membolak-balik halaman dalam laporannya hingga ia berhenti pada daftar orang hilang sejak belasan tahun yang lalu. Judd mulai mencarinya dalam daftar lokal. Ia mulai mencari dalam abjad M, kemudian dipersempit menjadi Massachusetts, dan dipersempit lagi menjadi Boston. Terdapat lebih dari lima belas nama yang muncul pada daftar orang hilang pada tahun 1993. Sebagian besar korbannya adalah wanita. Judd mempelajari kasus mereka satu persatu. Beberapa di antaranya dikabarkan telah ditemukan dalam keadaan selamat, beberapa yang lain belum ditemukan keberadaannya hingga saat ini. Kasus mereka bermacam-macam. Menurut pengakuan pihak kepolisian beberapa nama dalam daftar itu adalah korban kekerasan seksual. Beberapa yang lain adalah korban penculikan. Sisanya masih menjadi teka-teki. Tidak ada motif pembunuhan sejauh ini. Sejauh yang Judd tahu, kasus itu tidak berhubungan dengan kasus orang hilang yang terjadi saat ini. Judd membuka kembali cacatan asal yang dibuatnya ketika menerima panggilan Bruce. Ia melihat kata 'BERISTIRAHAT DALAM TENANG J.D. HOLLY', menelaahnya hingga timbul pertanyaan: "siapa J.D. Holly?" Mungkinkah wanita itu korban penculikan yang sama? Sejauh yang Judd pelajari tidak tercantum nama J.D. Holly dalam daftar orang hilang di Boston. Dan begitu teringat sesuatu, Judd membuka kembali kasus kekerasan rumah tangga yang pernah ditanganinya bersama Clay kurang dari dua bulan yang lalu. Nama-nama itu masih tercantum jelas dalam ingatannya. Carol Weston, yang melaporkan mantan suaminya Jerry Siegel karena kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh pria itu. Menghilangnya Jerry menjadi teka-teki bagi pihak kepolisian. Carol akhirnya memutuskan untuk menyewa jasa Davisson Agency untuk melacak keberadaan Jerry dan menyeretnya ke kantor polisi. Penyelidikan kasus KDRT itu telah menyeret Judd dan Clay untuk melacak beberapa nama yang tercatat telah mengalami hal yang sama pada tahun 1996. Nama J.D. Holly tercantum di sana. Judd berjalan dengan cepat hingga hampir berlari ketika ia kembali ke ruang administrasi. Ia mendapati meja Sienna sudah bersih dan layar monitornya padam. Jadi, wanita itu pasti sudah pulang sejak dua jam yang lalu. Judd melirik arlojinya, nyaris terkejut mendapati bahwa saat itu sudah pukul sembilan malam dan ia masih berkutat dengan semua laporan di meja kerjanya. Mengabaikan jam pulangnya, Judd bergerak ke lemari arsip untuk menemukan laporan yang diletakkannya enam minggu yang lalu, tepat setelah Judd dan Clay berhasil menyelesaikan kasus mereka dan menemukan keberadaan Jerry Siegel di rumah perkebunannya di Texas. Judd mengacak-acak rak penyimpanan itu. Ia ingat sekali telah meletakkannya di rak ketiga dengan nomor urut tiga belas. Beberapa detik setelahnya, Judd menemukan laporan itu. Ia membawanya kembali ke meja kerjanya kemudian membolak-balik halaman hingga menemukan daftar yang telah ia baca berkali-kali. Jane Darlene Holly, wanita berusia dua puluh lima tahun, telah menikahi Jack Monroe pada 1992. Melaporkan bahwa dirinya telah mengalami KDRT selama dua tahun pernikahannya dengan Monroe. Polisi sempat menahan Monroe selama tiga bulan dan melakukan pembebasan bersyarat dengan membebankan denda berupa uang pada pria itu. Kasus itu ditutup dengan cepat. Tidak ada kejelasan tentang dimana atau bagaimana nasib Holly saat ini dan apa Monroe lolos dari kasus itu. Judd membacanya lebih detail. Dalam laporan itu juga disebutkan kalau Monroe telah menyewa seorang pengacara khusus yang membelanya dalam persidangan. Charles Sanders Pierce, seorang pengacara terkenal asal Brookline di tahun sembilan puluhan. Pria dengan bayaran tinggi untuk jasanya. Judd menyimpulkan kalau Monroe cukup kaya untuk menyewa jasa Pierce. Ia membalik halaman selanjutnya, melihat profil dan nama Jane Darlene Holly yang terpampang di sana. Wanita kelahiran North Carolina itu telah menjalani profesinya sebagai penyanyi di klub-klub sejak usianya sembilan belas tahun. Hingga Holly berhenti dari pekerjaannya setelah bertahun-tahun dan tidak ada kabar lain tentang wanita itu. Judd tertegun setelah mempelajari laporan itu. Ia mengulang bacaannya lagi dan lagi kemudian berusaha mengaitkan antara kasus Holly dengan kasus peti mayat. Jane Darlene Holly - J.D. Holly. Mungkinkah wanita ini yang dimaksud oleh pelaku pembunuhan peti mayat itu? Apa hubungannya antara wanita ini dengan motif pembunuhan peti mayat? Pertanyaan itu tersimpan dalam benak Judd. Ia menyandarkan tubuhnya di atas kursi kemudian menghela nafas. Pikiran Judd seolah berputar pada setiap kasus yang dipelajarinya. Dalam beberapa hari terkahir, Judd jarang mendapat tidur yang nyenyak. Sebagain besar pikirannya tersita untuk pekerjaan, sebagian yang lain karena Dinah Shore Keller, istrinya yang sudah meninggal. Meski kejadian itu sudah bertahun-tahun yang lalu, Judd tidak bisa melupakannya hingga sekarang. Judd mencintai Dinah, bahkan ia berpikir rela menyerahkan hidupnya untuk wanita itu. Tapi Judd tahu bahwa Dinah wanita yang rapuh. Wanita itu terlalu lembut dan rapuh - terlalu sempurna untuk Judd. Judd telah mengecewakan Dinah bahkan hingga akhir hidupnya. Ia telah membuat kesalahan terbesar pada satu-satunya wanita yang ia cintai dan yang terburuk, Judd tidak diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Sekarang, Judd akan membawa penyesalan dan masa-masa kelam itu sepanjang sisa hidupnya. Judd telah menyiksa dirinya dalam tahun-tahun setelah kepergian Dinah. Ia merasakan kepedihan yang mendalam saat pondok yang tempatinya bersama Dinah dulu di Kansas, tempat kelahiran Judd, telah dikosongkan dan tidak dihuni. Keindahan dan masa-masa menyenangkan di pondok itu seolah terkubur bersama kepergian Dinah. Awalnya, Judd membeli pondok itu sebagai hadiah pernikahan untuk Dinah. Bayangan saat Judd membopong Dinah ke dalam rumah itu pada malam pernikahan mereka, kemudian menghabiskan sepanjang malam untuk bercinta, malam berikutnya dan seterusnya dalam satu pekan terakhir membuat Judd semakin sulit melupakan Dinah. Dinah adalah wanita mungil, cantik dan rapuh yang lahir di Lousiana. Mereka bertemu pertama kali dalam acara peresmian gedung yang dibangun oleh seorang teman lama Judd. Judd langsung jatuh hati saat pertama melihat wanita itu dan saat Dinah menatapnya balik, Judd tahu bahwa wanita itu telah ditakdirkan untuknya. Mereka hanya menjalin hubungan asmara selama dua bulan sebelum Judd akhirnya memutuskan untuk menikahi Dinah. Hidup Judd menjadi sempurna sebelum akhirnya masa-masa suram itu hadir. Judd membuat kesalahan dengan meninggalkan Dinah demi perang. Kesalahan yang tidak akan bisa ia perbaiki hingga sekarang. Judd berpikir untuk menghukum dirinya dengan tidak berhubungan dengan wanita lain sejak kematian istrinya. Meskipun begitu, hal itu tidak membuat Judd merasa lebih tenang. Hatinya pergi bersama Dinah. Dan terkadang ketika ia benar-benar merindukan kehadiran istrinya, Judd akan memimpikan wanita itu. Malam ini, Judd bermaksud mencari pengalih perhatian. Pekerjaannya adalah pengalih perhatian terbaik yang bisa dilakukan. Hugh tela menjadi seseorang yang paling memahami Judd. Tidak jarang mereka saling berbicara dan bertukar pikiran terkait masalah pribadi mereka. Sama seperti Judd, Hugh memiliki pengalaman dan masa-masa suram dalam beberapa tahun di hidupnya. Itulah mengapa Judd berpikir kalau Hugh mudah menerima kekurangannya dan tetap menjadikan Judd bagian penting dalam biro penyelidikan swasta miliknya itu. Menemukan posisi nyamannya di atas kursi, Judd menatap ke langit-langit. Jasadnya ada di tempat tapi pikirannya melayang jauh ke tepat yang sulit dijangkau – bersama Dinah. Judd memejamkan matanya sembari membayangkan Dinah. Mungkin tidak ada salahnya jika ia mengambil kesempatan untuk tidur barang sepuluh atau lima belas menit, setelah itu Judd akan pulang. Dan dengan pemikiran terakhir itu, Judd jatuh tertidur.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN