OBI POV. Gara gara curhat keluhanku yang gak jelas, Karin jadi nangis dan diam setelah aku lepaskan pelukanku. Aku jadi tidak konsen nyetir karena mengawasi Karin yang diam dan menatap keluar jendela mobil. “Hei…” tegurku mengacak rambutnya dengan sebelah tanganku yang bebas. Dia menoleh lalu tersenyum sambil menyingkirkan tanganku. “Udah dong jangan bete…kan gue bilang lupain yang gue ngomongin” pintaku. “Okey….” jawabnya lirih lalu menatap keluar jendela mobil lagi. “Tayang…” rengekku. Dia menoleh lagi. “I’m okey Bi, slow, Cuma ngantuk” jawabnya. Aku menghela nafas, jadi semakin merasa bersalah. Aku memilih diam di banding bertanya lagi, nanti malah semakin suntuk. Ternyata Karin tidur saat kami tiba di rumahnya. Aku lihat jam, sudah jam 10 malam, ternyata beneran ngantuk. “Tay