Karin POV.
Aku mengerjapkan mataku dan menemukan Obi sedang menatapku.
“Bi…jam berapa?” tanyaku bertahan tiduran.
“Jam 9” jawabnya.
“Filmnya?” tanyaku.
“Habis, jangan tanya ceritanya, gue lebih suka lihatin elo tidur” jawabnya.
Aku tertawa lalu melirik bawah kakiku yang di di tutupi jacket Obi.
“Lain kali kalo berduaan sama gue, jangan niat banget siksa gue Kar. Gila lo!!, bujang gesrek kaya gue malah di kasih tontonan paha mulus kaya kaki meja, mana rumah elo sepi. Walau gue rajin usoli, kalo setan konser tetap aja si imin bakalan kegoda buat elus paha elo” keluhnya.
Aku ngakak sampai bangkit terduduk lalu memeluk pinggangnya.
“Kar…” rengeknya berusaha melepaskan pelukanku.
Aku tak perdulikan.
“Elo manis banget sih?” gurauku.
Dia menjauhkan wajahnya.
“Bukan berarti elo boleh
