[Shanum, kamu sudah coba bicara dengan Rasya? Saya sudah mendapatkan nomor ponselnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, jika kamu tak sanggup bicara dengannya, biar saya yang menelepon mantan suamimu itu.] ~ Dokter Kalila Istirahat telah tiba, aku mendapat pesan dari psikiaterku sejak sejam lalu tapi baru aku buka sekarang. Dia menyarankan agar aku bicara dengan Rasya. Haruskah? Jujur aku belum siap. Tapi ... jika mengingat interaksi kami tadi. Entah kenapa, hatiku sedikit berbunga. Hanya sedikit! “Hei, enggak ke kantin apa? Senyum-senyum sendiri kayak orang gila!” Orang di sebelahku mencolek pundak ini dengan menggunakan penggaris berwarna kuning miliknya. “Bu Shanum mau titip saja? Saya yang mau ke kantin.” Terdengar suara Pak Wira dari bilik sebelah disertai dengan suara d