Hari ini datang ke tempat kerja hanya untuk sekedar formalitas. Aku tidak memiliki lagi hasrat yang begitu tinggi untuk datang ke kantor seperti semula. Duduk di depan laptop lalu berinteraksi dengan si poni melengkung dan lebih sering bertemu dengan si pria menyebalkan yang selalu ingin kuhindari. Sungguh merupakan sebuah kultur kerja yang sangat tidak kuinginkan. Belum lagi peristiwa kemarin yang membuat aku kepikiran! Apa sebenarnya Rasya membuntuti aku sampai rumah sakit? Untung aku menolak dan tak mau diajak bicara. “Hei, hei, Pak Ketua meminta kita untuk berkumpul di aula sekretariat!” Tiba-tiba saja Pak Wira masuk kantor dengan buru-buru dan memberi kabar demikian. “Loh, Pak Rasya sendiri belum datang, Mas Wira. Aku belum lihat dia,” tutur si poni melengkung yang langsung be