43. A Lie

1130 Kata

“Shanum? Kenapa kau diam saja?” Tian masih senantiasa mendesak padaku untuk menjawab. Pertanyaan ini tidak terlalu sulit untuk dijawab. Hanya saja kejujurannya akan membuat banyak orang terluka. Lagi pula, ini terlalu privasi untuk dibeberkan pada khalayak umum. “Jika hubungan kalian baik-baik saja, maka kalian pasti sudah sejak lama meresmikan pernikahan. Untuk apa bertahan dalam pernikahan siri jika kalian saling mencintai?” cecar pemuda di depanku. Aku bingung bagaimana menjelaskan, tapi ini memang bukan masalah yang sepele bila dibiarkan begitu saja. “Kau salah paham, Tian!” ucapku mencoba meluruskan. “Kalau begitu, bisa jelaskan padaku mengenai kenapa kau tinggal sendiri di sebuah kontrakan kecil, meski Rasya sudah kembali? Bukankah suamimu itu lebih dari mampu untuk membeli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN