Jantungku masih berdegup dengan kencang, bahkan ketika sudah malam tiba. Mendengarkan irama suara jangkrik di bawah langit yang gelap, tetap tak mampu mengalihkan pikiran ini dari kejadian tadi siang. Iya, bahkan meski telah di rumah, aku masih memikirkan kenapa aku bisa sampai di UGD. Bahkan aku dinyatakan pingsan selama beberapa jam. Kapan tepatnya aku pingsan? Aku tidak tahu. Semua yang terjadi terasa begitu nyata. Bahkan ciuman itu ... terasa hangat dan basah, menempel di bibir ini. Hingga tanpa aku sadar, tangan ini menyentuh bibir dan membayangkan kembali bagaimana rasanya. Oh, tidak! Aku merasa semakin gila jika sampai bermimpi yang begitu senonoh dengan mantan suami. Tapi ..., kalau dipikir-pikir, ini bukan kali pertamaku. Beberapa hari yang lalu, aku juga bermimpi. "Iya,