"Saya turun di sini saja," ucapku saat kami telah sampai di daerah Bandung kota dekat area kontrakanku. Rasya tak bersuara, dia hanya mengangguk sambil menepikan kendaraannya. Sementara aku langsung bersiap untuk membawa semua bawaanku. "Shanum!" Rasya tiba-tiba mencegahku untuk turun dari mobil. Aku hanya menoleh, sambil melihat bagaimana tangannya kembali meremas pergelanganku. "Bisakah kamu tidak bersikap terlalu formal ketika kita hanya berdua saja?" tanyanya. Mendengar ucapannya, aku pun perlahan meminta dia agar melepas tanganku terlebih dahulu. "Saya harus turun." Tolong, aku tidak sanggup melihat dia memohon seperti itu. Tapi setidaknya, dari ucapanku kemarin seharusnya dia sadar jika kami sudah tak memiliki hubungan apa pun. Mungkin dia menyerah atas keras kepalanya