“Hei, Shanum! Are you ok?” tanya Bella begitu aku tiba di meja ini.
Kutunjukkan senyum tipis agar dia tidak berpikir macam-macam. Akan tetapi, saat ini juga aku langsung membereskan semua barangku. Seharusnya aku tidak di sini, jadi aku akan pergi hari ini juga.
“Kamu ... membereskan semua barangmu, kenapa?” Si poni melengkung ini tiba-tiba langsung beralih dan menatap ke arah bangkuku. Dia memegangi tanganku yang hendak memasukkan alat tulis pada kardus.
“Hei, Shanum!” panggilnya dengan suara yang agak keras dan membuat Pak Wira, juga karyawan dari bilik lain berdiri menatap ke arah kami.
“Aku baik-baik saja, sungguh!” Kutatap satu per satu karyawan yang sedang mengamati ke arahku. Kemudian aku melempar senyum sambil mengangguk sedikit.
Perlahan, mereka yang semula berdiri pun k
