40. Breakfast and Pregnancy

1110 Kata

Pagi ini terasa sangat canggung. Aku sengaja pergi ke rumah Bi Sumi dan menghindar dari Rasya sejak bangun tidur tadi. Suasana sangat awkward ketika aku bangun dan mendapati dia sedang menungguiku. Lalu ... kenapa pula aku meminta dia untuk tetap diam dan kutatap wajahnya untuk sesaat. Ya Tuhan, kadang kalau bangun tidur memang suka melakukan hal di luar nalar. Tapi kenapa, hal di luar nalar itu adalah meminta bertatapan wajah dengan mantan suami? “Neng, tolong dipanggil atuh suaminya, kita makan bareng di sini. Kasihan dia pasti sendiri di rumah,” tutur Bi Sumi padaku yang sedang membantu menyajikan makanan di atas hamparan karpet. “Emm, sekarang, Bi?” tanyaku yang membuat aku terlihat bodoh. “Kan, kita mau makan sekarang atuh, Neng! Masa Kang Rasya kita ajak nanti siang, terus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN