56. Jebakan

1080 Kata

Hubungan Luka dan Anggi sejak dobel date tanpa rencana itu, bisa dibilang biasa saja. Effort yang ditunjukkan luar biasa. Akan tetapi, Anggi menanggapinya biasa saja. Bukan tidak menghargai, tetapi sembuh dari hati yang sakit tidak harus bersama dengan orang lain. "Nggi, mau makan siang bareng, nggak?" Luka tidak akan menyerah mendekati Anggi sampai titik darah penghabisan. Terdengar berlebihan, tetapi Luka memang berubah sejak mengenal Anggi. Ia menjadi pribadi yang kalem dan periang. Mungkin karena menyesuaikan dengan usia Anggi yang masih dua puluh empat tahun. Selisih usia keduanya memang lumayan jauh. "Saya sudah beli makan di AW, Pak," jawab Anggi dengan santai lalu menuju ke pantry. "AW? Kedai ayam goreng krispi itu? Letaknya jauh loh dari sini." Luka menatap tidak percaya pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN