98. Nembak yang Gagal

1017 Kata

Sesampainya di rumah, warga masih menjaga rumah kontrakan Anggi saat ini. Mereka tampak lega saat melihat Anggi datang. Wajah Anggi tampak sangat kelelahan saat ini. "Itu Anggi, syukurlah. Dia capek pasti," kata salah satu dari mereka. "Wah ... terima kasih sudah menjaga tempat tinggal saya, Pak, Bu. Saya nggak tahu lagi kalo nggak ada kalian semua harus bagaimana," kata Anggi, terharu atas bantuan dari tetangga rumah kontrakannya. Solidaritas mereka sangat tinggi karena rata-rata merantau. Anggi tidak tahu, jika selama Padmi dan Solihin di sini, mereka selalu bagi-bagi lauk. Padmi tidak tega melihat keadaan tetangga kontrakan Anggi. Tetangga adalah saudara yang paling dekat. "Mbak Anggi, nanti siang panggil tukang buat pasang jendela. Kami semua sudah patungan untuk beli jendela. Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN