Mereka semua sedang sibuk melakoni permainan yang diciptakan sendiri. Cepat lambat mereka juga akan merasakan akibat dari permainan mereka sendiri. Semua hanya tentang waktu saja. Bayu dengan semua kelicikannya dan gemar menghamburkan uang.
Sementara itu, Anggi kali ini sengaja mengundang sang kakak datang ke apartemen Syafira. Ia ingin membicarakan sesuatu. Hal penting, juga tidak begitu penting. Anggi memutuskan melamar pekerjaan di kantor Syafira.
"Mas dan Mbak, aku udah lamar kerja di kantor, Mbak Fira." Anggi tampak sangat mantap ketika mengatakannya. "Itu udah jadi keputusanku. Aku pengen merasakan kerja juga dan tidak bergantung pada orang lain," lanjut Anggi penuh semangat saat mengatakan rencananya.
"Ide bagus, tapi kamu lamar bagian apa?" Syafira tampak heran karena tidak meli
