Om Ini Papa Aku Kan Ma?

1171 Kata
Sebelum Raka menghilang.... "Tante kapan mama pulang? bukannya mama janji hanya 2 minggu saja di Indonesia? " tanya Raka yang sangat merindukan mamanya. "Sabar sayang, urusan mama kamu disana belum selesai. Nanti mama Vina pasti pulang" jawab Stefani bingung. Dia juga tidak tahu kapan pastinya Vina akan pulang. Disana Vina mendapatkan masalah dan belum bisa pulang sekarang. Setelah itu Stefani pergi keluar sebentar meninggalkan Raka dirumah sendirian. Raka tidak puas dengan jawaban tante Stefani. Tiba-tiba saja dia mendapatkan penerawangan jika mamanya akan tertabrak mobil. "Tidaakk!! aku harus pergi menyelamatkan mama!! " Raka yang pintar dan cerdas diam-diam melacak nomor mamanya. Mamanya sedang berada di Jakarta, Indonesia. Raka mencatat alamatnya dan memasukkan barang-barangnya di ransel Batman miliknya. Setelah itu Raka memecahkan celengan ayamnya. Hanya ada 100 dolar. Ini masih kurang untuk naik pesawat. Raka mulai ada ide, dia diam-diam mengambil uang di brangkas mamanya. "Maaf ma kalau Raka sudah kerja nanti Raka akan menggantinya" Raka mengambil pasport miliknya lalu keluar dari rumah menaiki taxi menuju bandara Internasional Kingsford Smith Sydney. Sesampai disana dia memesan tiket pesawat untuk dirinya sendiri. Petugas bandara bingung melihat Raka hanya sendirian. "Nak kamu berangkat dengan siapa? " tanya petugas bandara. "Aku bersama mamaku itu dia sedang tidur. Tadi dia lupa membelikanku tiket" jawab Raka santai. Petugas bandara itu melihat seorang ibu tua yang sedang tidur di kursi tunggu sebentar lalu dia percaya saja dan memberikan tiket pesawat pada Raka. Raka duduk di samping ibu tua itu agar petugas bandara tidak mencurigainya. Setelah menunggu sekitar setengah jam Raka naik ke dalam pesawat dengan membuntuti ibu-ibu di belakangnya. Semuanya berjalan lancar. Dia berdoa semoga dia tidak terlambat untuk menyelamatkan mamanya. *** "Raka dimana kamu nak? " gumam Vina resah. Dia akan berangkat ke Australia hari ini juga. Semua orang bertanya-tanya ada apa dengannya tapi dia berkilah jika dia harus kembali ke Australia untuk menyelesaikan pekerjaannya sebentar lalu dia akan kembali lagi. "Vin.. jujur sama aku, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Zayn serius. Vina tidak bisa menyembunyikan ini lagi. Dia butuh bantuan Zayn karena ini menyangkut anaknya. "Berjanjilah satu hal padaku. Jangan sampai ada yang tau rahasia ini... sebenarnya aku sudah punya anak"ungkap Vina. "Apa?! kamu sudah punya anak?!! " teriak Zayn. Vina langsung membekap mulut Zayn takut teriakan Zayn akan didengar oleh orang lain. "Pelan-pelan bicaranya Zayn!! sekarang anakku hilang entah kemana. Aku harus kembali ke Australia sekarang juga untuk mencarinya" "Baiklah aku akan membantumu. Tapi siapa ayah anak itu? apa itu anak papa tirimu?" tanya Zayn curiga. "Tidak ada waktu untuk menjelaskannya. Siapa ayah dari anakku itu hanya aku yang tau" jawab Vina menghindari pertanyaan itu. Mereka akhirnya akan berangkat bersama. Tanpa meraka tau Harry membuntuti mereka dari belakang. Sampai di dekat bandara Vina melihat seorang anak kecil yang terlihat familiar sedang berada di seberang jalan. Matanya terbelalak saat melihat Zayn berada disana. "Stop!! " seru Vina. Zayn mendadak menghentikan mobilnya. Vina langsung berlarian menghampiri anaknya disana. "Raka!!! " teriak Vina sambil berlari menyebrangi jalan menuju Raka di seberang jalan sana. "Mama!! berhenti ma!! " teriak Raka. Tapi terlambat sebuah mobil dengan kecepatan tinggi akan menabrak Vina. Tiba-tiba saja seseorang menyelamatkan Vina. Tubuh mereka terguling-guling sampai tubuh orang yang menyelamatkannya terhantam aspal. "Mama!!!! " teriak Raka lalu berlari menuju ke arah mamanya. Zayn juga berlari menghampiri Vina yang tertabrak mobil. "Vina!!! " teriak Zayn. Mata Vina terbuka. Ternyata yang menyelamatkannya adalah Harry papa tirinya. "Harry? " kepala Harry berdarah sangat banyak. Vina bangun dan memangku kepala Harry. "Mama!! " Raka langsung memeluk mamanya. Vina juga balas memeluk Raka. Dia bahagia akhirnya ia bisa menemukan Raka tapi dia khawatir dengan keadaan Harry. "Vina kamu tidak apa-apa?! " tanya Zayn panik. Zayn terkejut saat melihat pria yang menolong Vina adalah Harry. "Di.. dia.. kenapa dia ada disini Vina?! " tanya Zayn syok. "Aku gak tau cepat bawa papa ke mobilmu!! " desak Vina. Zayn langsung mengangkat tubuh Harry yang begitu berat ke mobilnya. Vina dan Raka juga ikut masuk ke dalam mobil. Harry dibaringkan ke belakang mobil sedangkan Vina duduk bersama Raka di depan bersama Zayn. Mereka segera ke rumah sakit terdekat. Harry langsung dilarikan ke UGD untuk mendapatkan pertolongan pertama. "Raka kamu kenapa bisa sampai disini sayang? " tanya Vina menginterogasi anaknya itu. "Maaf ma, Raka mendapatkan penglihatan lagi kalau mama akan celaka makanya Raka nekat kemari" jawab Raka sambil tertunduk karna merasa bersalah. Vina tau jika anaknya ini mempunyai kemampuan diluar nalar manusia. Awalnya Vina tak percaya tapi banyak kejadian yang terjadi seperti apa yang dibicarakan oleh putranya dari kejadian pengeboman di Sydney tahun lalu. Ada juga kejadian kebakaran di salah satu departemen store di Melbourne. Raka bisa mengetahui semua hal yang terjadi di masa depan. "Maafkan mama sayang, tapi walau bagaimanapun pergi tanpa izin itu tidak diperbolehkan. Raka harus izin sama mama, tante Stefani, paman, dan bibi jika mau kemana-mana ya" ujar Vina menasehati Raka. "Iya ma, maafkan Raka ya" jawab Raka. Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan menghampiri mereka. "Bapak Harry baik-baik saja dan akan dipindahkan ke ruang pemulihan. Hanya saja tulang tangan kanannya patah. Tapi dalam waktu satu atau dua bulan akan membaik seperti semula" jelas dokter itu. "Syukurlah. Terima kasih dok, apa kami boleh menjenguknya? " tanya Vina "Silahkan tapi mohon jumlah pengunjung dibatasi satu persatu agar pasien lebih nyaman" jawab dokter itu. "Baik dok" balas Vina. Vina menitipkan Raka pada Zayn. Dia masuk ke dalam ruangan tempat Harry dirawat dan duduk di sampingnya. Mata Harry perlahan terbuka sambil memegang kepalanya yang sakit. "Vina.. " panggil Harry. "Iya pa apa ada yang sakit? " tanya Vina khawatir. Senyum mengembang di wajahnya Harry. Ada hikmahnya dia tertabrak mobil. Sikap Vina kembali seperti dulu. Dia memegang tangan Vina dan menciumnya dengan lembut. Vina ingin menarik tangannya tapi Harry dengan kuat menahannya. "Sebentar saja Vina, aku merindukanmu. Tolong hanya sebentar" pinta Harry memelas. Vina akhirnya diam saja dan membiarkan Harry memegang tangannya. "Terima kasih sudah menyelamatkan Raka" ucap Vina memecahkan suasana canggung diantara mereka. "Siapa dia? kenapa kau begitu khawatir padanya? " tanya Harry penasaran. "Dia.. anak sahabatku. Aku sudah menganggap dia sebagai anakku" jawab Vina bohong. "Dia tampan tapi wajahnya sedikit familiar. Aku seperti pernah melihatnya" ucap Harry membuat Vina ketakutan. Dia takut Harry akan tau Raka adalah anaknya. CEKLEK "Sayang!! " Raisa membuka pintu lalu langsung berhambur memeluk suaminya yang terbaring di ranjang rumah sakit. Vina langsung menarik tangannya dari genggaman Harry. "Sayang aku sangat khawatir dengan keadaanmu. Zayn baru saja menelpon katanya kamu kecelakaan hiks hiks hiks" tangis Raisa. "Aku tidak apa-apa sayang sudah jangan menangis" ucap Harry menenangkan Raisa. Vina membuang pandangannya ke arah lain. Bohong jika dia merasa baik-baik saja melihat kemesraan Harry dan mamanya. "Mama!! " Tiba-tiba saja Raka masuk kedalam ruangan dan berlari memeluk Vina. "Raka.. kenapa kamu masuk? " tanya Vina kaget. "Mama lama banget sih, Raka kan masih kangen sama mama" jawab Raka polos. "Mama?! Vina kamu sudah punya anak?! " tanya Raisa kaget sampai sesak napas. "Ehmmm itu aku bisa jelasin ma" ucap Vina gugup. "Ma ini neneknya Raka ya, terus om ini papa aku kan ma" ucap Raka membuat semua orang kaget.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN