Naina mendatangi rumah sakit di mana dia selalu melakukan rutinitas medical check up terkait kesehatannya. Dia melakukan janji temu dengan dokter cantik berkacamata itu. Duduk berhadapan, Naina masih ragu untuk memulai kata. “Apa kamu datang cuma untuk memandangi wajah saya?” tanya Dokter Anita, begitulah name tag di seragam putihnya. “Ada hal yang ingin saya tanyakan. Sebenarnya saya juga sudah browsing di internet. Tapi, sebaiknya saya tanya langsung saja karena Dokter Anita yang paling tau riwayat medis saya sejak kecil.” Dokter Anita mengangguk. Melepas kacamata dan duduk tegak untuk siap mendengarkan keluhan pasien cantiknya ini. “Katakan!” Detik berlalu. Naina mengembuskan napas panjang sebelum akhirnya berkata, “Apa aku bisa berhubungan sek's?” Dokter itu terkejut dengan pertan