Tiga hari yang lalu. Naina berdandan cantik di depan cermin sebab hari ini, Ferry akan datang ke rumah Keluarga Kharisma perihal keinginannya melamar putri satu-satunya Wisnu Kharisma tersebut. Naina membuka lemari, mencari satu persatu dress cantik untuk dia kenakan. “Yang ini bagus, Bang?” Naina terhenyak. Pelan-pelan memudarkan antusiasnya ketika mengingat Rion. Abangnya itu selalu mengurusnya, bahkan untuk pakaian saja selalu memberikan pendapat. Naina duduk di depan meja rias, menatap pantulannya di sana. Air matanya luruh, memudarkan polesan bedak yang sudah dia kenakan tadi. “Nai kangen, Bang!” Naina berjalan ke balkon luar lantai dua. Terakhir kali mereka bertengkar dan setelah itu, Rion belum pulang ke rumah. Ada ruang kosong di hatinya. Meski dia mulai mengisi dengan perasaa