Setelah itu, Ranti pergi ke kamar Naina. Tersisa putrinya itu menatap sinis pada dua kakak beradik ini. Air mata menggenang di pelupuk mata Bella. Andra merasa bersalah karena telah memancing keributan. Dia beranjak untuk memeluk kakaknya dari belakang. Mencium puncak kepalanya yang masih sedikit lembab.
“Maafin aku, Kak. Aku nggak bermaksud bikin Kak Bella sedih.”
Bella menggeleng, menarik lengan Andra dan berkata, “Nggak apa-apa. Lanjut aja makannya.”
“Aku ke kamar aja, Kak. Ada yang harus kukerjakan.”
Hanya tersisa pria dan dua istrinya ini di meja makan. Hati Bella masih runtuh dengan penghinaan itu. Rion yang akhirnya menyadari bahwa dirinya juga bernasib serupa, hanya bisa mengusap kepala Bella.
“Tanpa orangtua, kamu membesarkan adikmu dengan baik, Bella. Nggak ada yang kurang,
