Pagi yang sangat indah

1425 Kata

“Ehemmmmm ... Kalian lagi ngapain?” ucap Grizellee, yang datang tiba-tiba. Mengagetkan Aku dan Mas Reiga. “Assalamualaikum.” “Accumakum” ucap salam dari Mbak Ika dan anak cantik ku. “Waalaikumsalam,” jawabku berbarengan dengan Mas Reiga. “Yayah, ndong Mbun!” teriak Embun, saat melihat Mas Reiga. “Pagi, anak cantik.” “Agi uga Yayah, Ibuk akit. Mbun cedih,” ujar Embun, dengan menyandarkan kepalanya di d**a Mas Reiga. “Ibuk sudah sehat sayang, sakitnya tinggal dikit kok. Ngak boleh sedih ya.” “Kaki Buk, acih akit?” “Masih tapi tinggal dikit juga sakitnya, bentar lagi juga sembuh.” Setelah berhasil memberikan pengertian kepada Embun, jika aku sudah tidak kesakitan lagi. Kami memulai sarapan bersama, dengan menu yang sudah di siapkan Bunda Aisyah. Aku di bantu oleh Mbak Ika, yang kat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN