BAB 11 Ternyata tidak tahu apapun jauh lebih baik, daripada mengetahui segalanya namun menyisakan tanda tanya besar. ΔΔΔ Perlahan, Anaya membuka pintu ruang baca Andre yang kebetulan tidak terkunci. Anaya masuk dengan sangat berhati-hati, persis seperti maling yang menyelinap masuk. Anaya menghentikan langkahnya, dan mengangkat sebelas alisnya menatap pemandangan yang ada di hadapannya, Andre yang tengah terlelap dengan kepala bertumpu di atas keyboard komputer yang masih menyala. Dengan cekatan, Anaya melepas kacamata yang bertengker di hidung mancung Andre. Anaya mengamati wajah tampan pria itu, kemudian mengusap kepalanya pelan. Kelihatan sekali kalau pria ini benar-benar kelelahan dengan setumpuk pekerjaannya. Sebelum Anaya pergi ke dapur, dia menyalakan pendingin ruangan, daerah p