Ngakunya di Singapore, Padahal ...

1456 Kata

Banyak sekali pesan - pesan yang diberikan Mihra kepada kakaknya ketika mengantar Ana dan Kana ke Bandara. "Kakak yang sabar aja, ada waktunya nanti ayah dan ibu kita insaf." Atau, "Kakak harus berjuang, bang Kana sudah yang terbaik buat kakak." Atau, "Oke, aku sama Indha tetap silent, kalau kakak mau bergerak, kabari aja kami ya kak." Terakhir malah dia seperti menasehati adiknya, padahal jelas - jelas Ana itu kakaknya. "Memang gitu lah orang tua kak, adaaa aja khawatirnya ... kita sebagai anak ini memang harus mengerti dengan posisi mereka, suatu hari nanti kita juga kek mereka kak, jadi yang sabar lah kakak ya." Ana mengangguk - angguk saja, sebenarnya dia malas mendengarnya ... tapi dia memaklumi, adiknya itu sebenarnya sayang sekali kepadanya dan peduli dengan nasibnya yang se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN