Pov Kirana
Apa yang diucapkan oleh lelaki buruk rupa itu benar - benar terjadi, baru beberapa menit yang lalu dia sudah menjadi suamiku, tidak ada pesta atau apa pun, ini hanya ritual pernikahan karena sekarang para pelayanku sedang mempersiapkan baju - bajuku untuk aku bawa besok ke rumah pria buruk rupa itu, sampai sekarang aku belum mengetahui diaman letak rumahnya bahkan aku belum mengetahui nama pria itu.
Bibi Rose sedari tadi menangis di sampingku tanpa mengucapkan apa - apa, aku tidak berniat untuk memulai pembicaraan karena aku masih syok terhadap apa yang terjadi. Aku belum siap untuk pergi dari rumah yang memiliki sejuta kenangan bagiku, tetes demi tetes air mata meluruh hingga membasahi tanganku.
"Bagaimana ini hiks hiks bisa terjadi bibi?" Kutatap wajah bibi dengan tanya
