BAB 17. MENJAGA HATI

1008 Kata

Zahra serta Azka melihat ke sekeliling mereka kaget karena masih menjadi pusat perhatian sejak tadi. Betapa malunya mereka karena harus menunjukkan drama di depan semua orang.  Wajah Zahra bahkan bersemu merah jika mengingat bagaimana Azka memperjuangkannya di tengah seorang wanita yang berbicara kasar padanya.  Tidak ingin membuat Zahra semakin menanggung malu, Azka maju ke arah pada mahasiswa yang sedang memperhatikan mereka.  Azka menangkupkan kedua tangan memberi salam, "Assalamu'alaikum… saya Azka Imtiyaz Nadir. Mohon maaf telah memperlihatkan hal yang tidak seharusnya pada kalian." Ucap Azka ramah dan penuh tanggung jawab di depan para mahasiswa.  Seketika orang yang melihat keberanian yang memancarkan pesona dari Azka berdecak kagum. Mereka mulai menyahut ucapan Azka dengan berb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN