Bab 56. (Dendam dan Takdir)

1247 Kata

Malam telah menuju dini hari. Terlihat David sedang berada di hadapan Ki Sawo. Dengan wajah yang dipenuhi oleh kebahagiannya. Entah apa yang membuat sepupu dari Marisa itu begitu bahagia di hadapan Ki Sawo. Sedangkan Ki Sawo terlihat datar-datar saja wajahnya. "Mereka berdua sudah ku korbankan. Seharusnya, di lemari ku dipenuhi oleh uang dan batu permata," kata David kepada Ki Sawo, dengan penuh harapannya. Jika apa yang diinginkannya selama ini, terkabul. "Ya, dua gadis itu sudah mati, bagi manusia. Sekarang lebih baik kau pulang. Dan lihat isi lemari mu itu," sahut Ki Sawo, dengan tatapan tajam ke arah David. Yang tak diketahui maknanya sama sekali oleh pemuda itu. "Baiklah Ki, aku pamit sekarang ...," David lalu berdiri dan segera meninggalkan Ki Sawo seorang diri. "Dasar bodoh, ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN