Panasnya Matahari siang tak membuat Sri menyurutkan langkahnya untuk pulang ke rumah kakaknya dengan langkah seolah tanpa semangat untuk hidup sama sekali. Dengan perasaan galaunya, ia pun terus melangkahkan kakinya dengan gontai, dengan pikirannya yang kemana-mana. Entah sebenarnya, dengan tujuan ingin ke mana. Sri hanya berjalan tanpa tujuan yang pasti. Yang hanya dituntun oleh hati kecilnya. Walaupun tujuan awalnya pulang ke rumah Lastri. "Sepertinya, aku malas untuk pulang," ucap Sri di dalam hatinya. Dengan wajah yang terlihat kusut. Karena sedang memikirkan banyak masalah di dalam hidupnya itu. "Tapi kalau aku tidak pulang, aku harus ke mana?" tanya Sri, di dalam hatinya. Sri terus melangkahkan kakinya. Hingga ia pun tiba di depan taman yang sering ia singgahi selama ini. Ia pun