Bab 48. (Mimpi Pembawa Firasat)

1041 Kata

Hujan pun mereda, tepat jam 12 siang. Hanya tersisa genangan di mana-mana. Marisa tampak termenung seorang diri di kamar apartemennya. Dirinya baru saja kembali dari Jerman, 1 minggu yang lalu. Dirinya benar-benar merindukan Ketrien. Walaupun Ketrien, sudah tak ingin memiliki hubungan dengan dirinya lagi, sebagai sepasang kekasih. Namun rasa yang ia miliki, tak bisa ia musnahkan sama sekali. Padahal Ketrien sudah memilih Zulian, daripada dirinya untuk menjadi kekasih hatinya. Dirinya benar-benar merasa frustrasi dengan kenyataan yang harus ia hadapi. Dunia indahnya selama ini musnah begitu saja. Saat Zulian hadir kembali di kehidupan Ketrien. "Dasar lelaki b******k! Kenapa kau harus hadir kembali di dalam kehidupan Ketrien!?" teriak Marisa di dalam hatinya. "Lebih baik ku telepon Ketrie

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN