"Mr. Arsene, apa Anda yakin dengan keputusan Anda untuk berangkat ke Paris dalam waktu dekat ini?" Mario yang kala itu berada di ruangan Arsene nampak sekali terlihat uring-uringan. Bukan tanpa alasan sebenarnya. Ini semua terjadi setelah ia mendengar kabar kalau bosnya tersebut akan pergi ke luar negeri selama waktu yang tidak bisa dipastikan kepulangannya. Hampa sekali rasanya bekerja tanpa pendampingan seperti biasa. Kalau dipikir baik-baik, Hak pria itu sebenarnya ketika memutuskan ingin pergi ke mana saja. Hanya, yang menjadi ganjalan di hati Mario, Arsene tidak menyebutkan kapan kepastian pria itu akan kembali lagi ke London. "Iya, Mario. Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat," jawab pria itu seraya terus menyelesaikan tumpukan pekerjaan yang ada di mejanya. Senga