Baru kali ini Zafran merasa kesal kepada orang yang sama sekali tidak dia kenal. Bagaimana pun tingkah pasien atau keluarga pasien, Zafran selalu bisa memakluminya tetapi berbeda dengan Bagas. Zafran seakan tidak mengerti ada niat apa dibalik ini semya. Wajar bukan jika dirinya bertanya maksud dan tujuan Bagas mengirimnya uang. Bukan soal nominal, jikapun 50 ribu dia juga akan bertanya maksud dan tujuan uang itu masuk ke dalam rekeningnya. Zafran hanya bisa melihat punggung Bagas yang makin lama makin menghilang. Dia tidak ingin larut dalam pikirannya, lebih baik dia memilih untuk masuk ke dalam ruang rawat Alena. Zafran menarik nafas sebentar dan kemudian dihembuskan secara perlahan agar dapat rilex dan juga tenang. Zafran masuk dengan mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin u