"Nindy pulang sama saya saja." Alex mengulang perkataannya lagi sembari menatap Galih. Nindy masih memperhatikan keduanya. Ia kini bingung saat dihadapkan pada dua pilihan ini. Gadis menatap Alex dan Galih bergantian lalu mempertimbangkan akibat apa yang akan ia terima jika pulang dengan salah satu dari kedua pria itu. "Kalau gue pulang sama Pak Alex, males banget gue pasti disuruh gotong- gotong barang sendiri," batin Nindy bergejolak. Ia menatap Alex kemudian menatap Galih yang masih terdiam. "Tetapi kalau gue pulang sama Mas Galih, nanti bisa- bisa Pak Alex marah sama gue, terus ujung- ujungnya bisa aja dia nyusahin dan ngerjain gue lagi." Nindy masih memikirkan pilihan- pilihan beserta pemikiran konyolnya itu. "Tapi .... gue juga pengen sekali- sekali pulang sama Mas Galih." Nind