Pertama kali Madam Cecilia bertemu Freya, dia begitu takjub. Saat itu Freya masih seorang gadis berusia tujuh belas tahun. Wajahnya yang oval dibingkai rambut lurus yang dibiarkan tergerai, bola matanya dinaungi bulu mata yang lentik, hidungnya bangir, tampak proporsional dengan mulutnya yang berbibir tipis. Madam Cecilia seolah melihat dirinya sendiri ketika masih muda. Kemudian gadis itu mengaku sebagai putrinya, dia ingin Madam Cecilia ikut dengannya ke Jakarta agar hidup wanita itu jauh lebih baik. Keinginan Freya membuat hati Madam Cecilia bergetar, dia sungguh merasa terharu, bayi mungil yang dia lupakan selama bertahun-tahun kini muncul di hadapananya, mencarinya sampai gang-gang sempit kompleks prostitusi, ingin mengajaknya pergi dari lembah hitam ini dan membuat hidupnya menjadi