Bab 21 Waktu untuk Berpikir

1178 Kata

Ketika Luc mengatakan dia tinggal di desa kecil dekat pantai, Mika benar-benar membayangkan sebuah rumah sederhana di desa yang dekat dengan pantai. Dia tidak menyangka jika pria itu tinggal di resort miliknya sendiri. "Kau tidak bilang kalau kau punya resort," gumam Mika terpukau dengan keindahan alam di depannya. Luc baru saja mengantarnya ke salah satu kamar di lantai dua yang balkonnya menghadap langsung ke pantai. Dari situ Mika bisa melihat ombak-ombak yang berkejaran dan kemudian menghantam karang. Luc menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya. "Aku kira ayahmu pengusaha tambang pasir." Luc mengerutkan kening. "Dari mana kau tahu itu?" "Aku mendengar percakapanmu dengan Om Baskara tempo hari," jawab Mika kalem, tanpa merasa bersalah. Luc melebarkan matanya tak percaya. "Kau m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN