Bab 21

783 Kata

Cuma perempuan tidak waras yang akan baik-baik saja jika melihat kekasihnya berciuman dengan perempuan lain. Bibir Kenzio adalah milik Zea tidak ada satupun perempuan yang boleh menyentuhnya kecuali Zea. Ken is mine, kata-kata itu yang selalu Zea rapalkan di hatinya. Zea menata sinis Valen yang tengah duduk di sebelahnya, beberapa kali Zea menghela napas untuk menghilangkan sesak di hatinya atas adegan yang tak seharusnya ia lihat. "Ini ya yang namanya sahabat?" tanya Zea datar setelah Kenzio menjelaskan tentang kronologis kejadiannya. Valen tersenyum miring. "Sahabat? Seharusnya gue yang tanya itu ke lo, Kanzea! Kalau lo sahabat gue, lo pasti akan lepasin kak Zio buat gue, jelas-jelas tante Safira udah kasih lampu hijau. Jadi yang pantas dicap PHO itu lo sih sebenarnya, Zea!" balas Va

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN