Dia Itu?

1761 Kata

"Ih! Kenapa sih? Kenapa? Kenapa Mas Aaron jadi ngeselin banget?! Mendadak gak pekaan gitu deh. Kesel jadinya," gerutu Shena sambil berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Pandangannya Shena turun, menatap perut datarnya sambil mengusapnya. "Baby, Ayah kamu tuh ngeselin banget sih. Masa Bunda minta bakpao sama yoghurt aja mesti minta orang lain buat beliin. Bunda kan maunya Ayah sendiri yang beliin ngidamnya Bunda. Gak mau sama Mang Jaka. Kan suami Bunda itu Ayah, bukan Mang Jaka," ucapnya dengan bibir mengerucut, seolah sedang mengajak bicara janin dalam perutnya yang bahkan masih dalam proses pembentukan. Suara kenop pintu yang mendadak ada seseorang yang hendak masuk, buru-buru Shena memalingkan wajahnya sambil bersidekap. Menatap ke luar jendela dengan bibir mengerucut, karena ia yakin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN