Episode 22

2005 Kata

Gerhana sarapan pagi sembari terkantuk-kantuk. Ia berkali-kali menguap lebar hingga nyaris membelah wajahnya menjadi dua bagian. Ia mengantuk berat. Tadi malam ia hanya tidur selama beberapa jam saja. Setelah Selena mengantarnya pulang, ia masih terus terjaga hingga pukul tiga pagi. Ia tidak bisa memejamkan mata dan hanya membolak-balik tubuhnya di atas kasur. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan wajah babak belur Tangguh dan sakitnya Bu Wardah. Ia mengkhawatirkan keadaan mereka berdua. Tidak heran kalau pagi ini matanya memerah dan terus menguap karena kurang tidur. "Jangan menguap terus, Na. Semua makanan di meja ini bisa kena kuman yang berasal dari mulut kamu semua?" Omelan Guruh sontak membuat Gerhana menutup mulutnya yang tengah menganga lebar. Tapi ya mau bagaimana lagi. Kuap itu sama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN