Aldo tidak menyadari perubahan siakap Farrah. Ia terlalu sibuk dengan rasa cemburunya pada Arini. Lelaki itu benar benar tidak berkata sepatah katapun hingga sampai di depan ruma Farrah. Sekilas diliriknya Farrah turun dari mobilnya tanpa mengucap sepatah kata juga. "Farrah!" teriak Aldo memanggil. Tapi percuma. Wanita itu sudah berlalu dan masuk ke gerbang rumahnya. "Ah, sial!" pekik Aldo sembari memukul stir mibil, melampiaskan rasa kesal di d**a. Aldo meremas rambutnya. Kenapa jadi serumit ini? Sejenak ia berpikir untuk turun dan menyusul Farrah, tapi urung dilakukannya. Wajah Arini kembali berkelebat dalam ingatannya. Dimana dia sekarang, bersama siapa? Aldo melacu mobilnya meninggalkan rumah Farrah. Saat ini tidak ada yang diinginkannya selain bertemu Arini. Ia ingin mendapat
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari