Tamu Dari Shanghai

1222 Kata

Malam tiba dan Kirana merasa seluruh persendian—khususnya bagian pinggang ke bawah—dapat rontok setiap saat. Dia menatap tak berdaya ke arah Leonard yang baru keluar dari kamar mandi. Aneh, lelaki itu tidak terlihat lelah. Terbuat dari apa dia?? Permukaan kasur bergerak saat Leonard merebahkan diri di sebelah Kirana. Wanita itu bahkan nyaris sudah tidak memiliki tenaga untuk bergeser memberi tempat. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Leonard entah serius entah bercanda. "Lelah." Lelaki itu terkekeh, "Pinggangku juga terasa pegal. Sepertinya hari ini cukup." "Menurutmu??" "Menurutku kamu luar biasa." Leonard mengecup dahi Kirana. "Aku akan tidur sampai siang. Tolong jangan bangunkan aku pagi-pagi." "Selamat tidur, Baby." Sialnya kebanjiran hormon malah membuat Kirana tidak bisa tidur. Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN