BAB 103

1224 Kata

"Itu hanya masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu. Dulu aku memang mencintai Indah. Berharap Indah menjadi istriku. Tapi, sekarang cinta yang aku miliki, hanya milikmu. Indah hanyalah bagian dalam masa laluku," ucap Adit seraya mengusap rambut istrinya. Beruntung sekali Citra. Andai saja aku seberuntung itu. "Ih mikir apa sih aku ini," ucapku membatin. "Iya betul apa yang dikatakan, Adit Citra." Aku menimpali dengan senyum yang merekah. Karena memang aku hanya menganggap laki-laki itu tidak lebih dari seorang sahabat. Urusan cinta kan tidak bisa dipaksakan. "Iya, aku percaya. Karena saat ini pun aku sedang mengandung buah hatinya," ucap Citra sambil merangkul Adit. Romantis sekali mereka. Seketika aku membayangkan diriku bersama Edwan. Sungguh gila! Ini memang gila. Kok bisa-bisanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN