BAB 79

1355 Kata

Setelah dua hari Reyhan pun sudah tiba di Jakarta bersama Luna. Keduanya tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan beristirahat dulu di hotel. Menenangkan pikiran dan memikirkan cara untuk bicara pada Indah. Sebab di pikiran Reyhan Indah sedang hamil tua. Takut juga terjadi sesuatu pada kandungannya sehingga menyebabkan anaknya mengalami masalah. "Sudah sore. Sudah siapkah menemui istri dan orang tuamu, Rey?" tanya Luna sembari memeluk Reyhan dari belakang. Reyhan menyentuh tangan Luna kemudian mengecupnya. "Siap tidak siap harus siap," jawab Reyhan mantap. "Dulu kamu sangat mencintai Indah. Apa kamu sudah benar-benar melupakannya?" Luna bertanya. "Mungkin bukan cinta, tapi hanya obsesi untuk mendapatkannya. Sudahlah, tidak usah dibahas. Kan aku sudah sama kamu," ujar Reyhan. Luna memi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN