BAB 76

1369 Kata

"Sampai kapan kamu diemin aku seperti ini? Ya Allah! Ini kita suami istri tapi kenapa seperti orang asing?" keluhku kesal. Tapi hanya bicara di dalam hati. Sebab, aku enggan untuk mengatakannya. Berat bibir serasa. Bagaimana tidak? Setiap aku ajak bicara, berujung diam. Lelah aku pun sama memilih diam. Hingga akhirnya dua manusia ini tidak saling bicara. Ternyata rasanya diabaikan itu tidak enak. Seperti orang bodoh yang harus terus mengalah. Seperti inikah perasaan Indah dulu? Sejak awal bulan, sampai sekarang akhir bulan, baru dua kali ini seingatku bicara dengan Indah. Ya masa dia diem aku suruh nyerocos kaya burung beo? Hancur wibawaku sebagai seorang laki-laki. Ya tapi tak bisa kupungkiri ini semua sangat membuatku lelah dan ingin menyerah. Sulit banget… sumpah demi tuhan aku ingin s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN