BAB 40

1858 Kata

POV INDAH Setelah Maya pergi aku menghampiri Luna coba untuk menenangkannya. Namun, saat kaki ini hendak bersimpuh, wanita itu menghambur erat ke pelukan Reyhan. Deg! Aku baru teringat, bahkan penyebab ia mengalami kejadian seperti ini karena patah hati pada Reyhan yang mencintaiku. Hah! Dilema itu memang saat berada di posisi antara cinta dan sahabat. Bagaimana ini? Ya Tuhan … apa aku mundur saja? "Tenang, Lun. Danang sudah berada di tangan polisi dan sedang diselidiki," tutur Reyhan mengusap rambut Luna. "Bagaimana jika Luna tahu kami akan menikah? Pasti dia semakin terpuruk." Aku membatin sambil melihat Luna yang terlihat rapuh. Perlahan, aku pun duduk bersimpuh di belakang punggung Reyhan. Menyadari keberadaanku, Luna langsung melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN