POV INDAH Pukul 00.30 menit, Adit mengantarku dengan aman dan selamat hingga sampai di depan rumah. Tampak mobil Mas Danang dan Hendra sudah terparkir di halaman. Sepertinya Mas Danang kembali tidur di tempat Hendra. "Dit, makasih ya. Makasih untuk semuanya. Ini terlalu banyak. Hari ini aku benar-benar merepotkan kamu," ungkapku. "Tidak ada kata merepotkan Indah Rahmawati pujaan hati Adit Handoko," ucapnya sambil membungkuk dan tertawa. Aku tahu dia sedang bercanda. Tapi itu benar-benar mampu membuatku merasa spesial diperlakukan seperti itu. Adit memang pria yang baik. Tapi hati ini kenapa masih belum ada ketertarikan apapun. Payah! "Sudah, kamu masuk dan beristirahat," ucap Adit. Aku mengangguk. "Oh iya, kalau boleh … aku masih mau dipanggil Mas. Itu pun kalau kamu tidak keberat