47. Ternyata Bukan Sahabat, Tapi Pengkhianat

1345 Kata

"Mau kamu, atau kami yang memulai permainan ini lebih dulu?" tanya salah satu dari lelaki itu. Alea menghembuskan nafas berat. Mencoba menghadapi tiga lelaki ini dengan sikap tenang. Ia tak ingin membuat mereka semakin bernafsu untuk menggagahinya. Percayalah, perempuan yang terlihat lemah dan penakut lebih di sukai lelaki seperti ini. Jika tidak, membeli tubuh wanita bayaran di luar sana sangatlah banyak. "Memangnya kalian ingin permainan yang seperti apa?" tantang Alea. "Bergiliran tentunya." "Baiklah, kalau begitu apa aku di bebaskan untuk memilih untuk bermain dengan siapa terlebih dahulu?" tanya Alea. "Silahkan." Alea menatap satu persatu lelaki yang ada di sana. Bukan untuk membaca sifatnya, tapi ia memilih mana yang paling tampan. Paling tidak ia berada di satu ruangan den

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN