Alea membuka mata dan merasakan kepalanya pusing. Melirik jam di kamarnya sudah pukul delapan pagi. Alea mengingat-ingat bagaimana ia bisa berada di kamar rumah Adrian lagi. Bukankah semalam ia pergi dari rumah dan menemui Sarah untuk pergi ke klub? Alea memijit kepalanya, ia tidak bisa mengingat bagaimana ia bisa pulang dan apa saja yang telah terjadi padanya. Mau mengira apa yang terjadi semalam itu mimpi, rasanya tidak mungkin. Alea lalu membuka selimut dan memeriksa lututnya, ia sempat terjatuh dan jika hanya mimpi tidak mungkin ada luka itu di sana. Karena kenyataannya lutut Alea masih lecet. Itu berarti, ia benar-benar pergi semalam. Tapi bagaimana bisa ia pulang dan sampai di rumah lagi? Siapa yang membawanya pulang? Apakah Sarah? Tapi temannya itu belum pernah datang kerumah Adria